“Sebab cinta adalah kata lain dari memberi … sebab
memberi adalah pekerjaan… sebab pekerjaan cinta dalam siklus
memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat… sebab
pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama… sebab pekerjaan dalam
waktu lama hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian
yang kuat dan tangguh… maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat
mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapa pun!”
Sebuah rangkaian
kata dari Anis Matta ini sungguh sangat menyentak dan seakan ada
sesuatu yang sedang berperang di dalam Hati ini.
Memang benar
bahwa ‘Mencintai itu sebuah Keputusan’. Sebab itu adalah keputusan
besar. Ada taruhan kepribadian di situ, “Aku mencintaimu,” adalah
ungkapan lain dari, “Aku akan memberimu sesuatu“ dan ini juga ungkapan
lain dari “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk
mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan
bahagia… aku akan memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal
mungkin… aku akan selalu ada untukmu… aku akan melindungi dirimu dari
segala sesuatu yang dapat merusak dirimu… aku akan selalu membuatmu
tersenyum indah… aku akan … aku akan… aku akan… dan aku akan…“ Jiwa dan
raga ini sepenuhnya akan melakukan yang terbaik untuk dirimu dan kelak
akan berjuang demi mendapatkan cinta dari Yang Memberi cinta kepada
kita.
Keputusan untuk mencintai seseorang, taruhannya adalah
kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita.
Sekali kamu mengatakan “Aku mencintaimu!” kamu harus membuktikan
ucapanmu itu. Itu adalah sebuah ungkapan jiwa bukan saja tentang rasa
suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kemampuan kesiapan untuk
memberi dan kesiapan untuk berkorban dan kesiapan untuk melakukan
pekerjaan cinta: Memperhatikan, Merawat dan Melindungi.
Segala
sesuatu tentang cinta pasti akan berujung pada pengorbanan apa yang akan
kita berikan kepadanya. Namun terkadang ketika kita mencintai
seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan
hidup bersamanya. Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu
lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita
mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada
kenyataan bahwa orang lain tidak mencintai kita.
Mencintai adalah
anugerah yang sungguh luar biasa. Kita tidak dapat hidup tanpa cinta.
Matahari memberi sinar ke Bumi, itu adalah bukti nyata tentang cinta
yang abadi. Jika Bumi kedinginan maka Matahari akan selalu memberi
kehangatan di seluruh bagian-bagian Bumi, jika Bumi kekurangan air maka
Matahari akan memberikan cahaya yang lebih untuknya supaya sekumpulan
tetesan air–air dapat turun dari langit. Sebab itu adalah keputusan
Matahari untuk mencintai Bumi, maka dia akan selalu melakukan
pekerjaan–pekerjaan cinta dengan sepenuh hati.
Aura kehidupan yang
dihiasi cinta akan seindah Bunga Lili yang menggambarkan tentang
lambang Cinta Sejati. Cinta Sejati hanya dimiliki oleh orang yang
memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh. Hanya Allah saja yang tahu
apa kita memang pantas memiliki cinta sejati itu. Cinta sejati itu hanya
pantas kita tujukan kepada Allah. Dan tak ada seorang makhluk apapun
yang dapat menggantikan-Nya untuk mendapatkan cinta sejati kita.
Memang
benar. Semua yang berkaitan tentang cinta adalah rahasia… tapi tak ada
keraguan dari kata “Cinta”, bahkan Adam AS tak pernah ragu meminta
kepada Allah untuk menciptakan Hawa untuk menemani hidupnya. Itulah
cinta. Cinta adalah hal yang pasti, walau susah untuk didefinisikan.
Tapi setiap orang di dunia ini pasti memiliki cinta. Sebab itu adalah
fitrah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar